Dengan nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
"Pada hari ini aku telah menyempurnakan agamamu dan telah aku sempurnakan pula nikmatKu untukmu dan Aku telah rela islam sebagai agamamu"
Nabi Muhammad bersabda
"Malaikat jibril telah berkata kepadaku: "Hai Muhammad sesungguhnya allah ta'ala telah menciptakan sebuah laut di balik gunung Qaf, dan dilaut itu terdapat ikan yang selalu membaca shalawat untuk kamu;maka barang siapa yang mengambil seekor ikan dari laut itu maka lumpuhlah kedua tangannya dan ikannya pun akan menjadi batu"
Ini mengisyaratkan bahwa, jika seseorang membaca shalawat untuk nabi muhammad Saw, dan dia mengerjakan shalat lima waktu, maka dia akan selamat dari tangan siksa malaikat Zabaniah dan selamat pula dari siksa Neraka"
Diriwayatkan bahwa ketika ayat tersebut turun, maka Umar Ra menangislah. Nabi bersabda kepadanya : "Apakah yang menjadikan kamu menangis, hai Umar ?
Umar menjawab : "Yang menyebabkan saya menangis adalah kita bertambah urusan didalam agama kita, karena bila dia itu menjadi sempurna, maka sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang sempurna kecuali dia tetap kurang". Sabda Nabi Asw “Telah benar engkau” (Abu Su ud)
Kata "Al yauma” maka huruf lam (alif dan lam ) itu menunjukkan arti masa waktu, maksudnya ialah zaman yang akan datang dan sesuatu yang berhubungan dengan masa masa yang telah lampau dan masa masa yang akan datang.
Diriwayatkan bahwa ayat tersebut diturunkan sesudah waktu ashar pada hari Jum'at di Padang Arafat pada musim haji wada' (haji penghabisan), sedang Nabi Asw pada waktu itu berada di Arafah dan di atas onta. Sesudah itu tidak ada ayat yang turun sehubungan dengan fardhu atau kewajiban.
ketika ayat tersebut turun Nabi Asw tidak kuat menerimanya, mengingat isi dan makna yang dikandung oleh ayat itu, maka beliau bersandar pada ontanya dan ontanyapun kemudian duduk Maka turunlah Malaikat Jibrail dan berkata : "Hai Muhammad, sungguh pada hari ini telah sempurna urusan agamamu, terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah dan demikian juga apa yang dilarang olehNya. Maka kumpulkanlah para sahabatmu dan beritahukan kepada mereka bahwa saya sudah tidak akan turun lagi kepadamu sesudah hari ini".
Nabi Asw terus kembali dari kota Makkah dan datang ke kota Madinah kemudian mengumpulkan para sahabatnya dan membaca ayat tersebut serta memberitahukan kepada mereka apa apa yang telah dikatakan oleh Malaikat Jibrail Asw. Maka para sahabatnya sama gembira sarta mengatakan: “Agama kita telah sempurna”, kecuali: Abu Bakar Ra. yang merasakan susah dan terus pulang menutup pintu serta menangis di siang hari maupun dimalam hari. Hal itu didengar oleh para sahabat yang lain dan mereka berkumpul dan datang kerumah Abu Bakar dan bertanya Hai Abu Bakar, mengapa engkau menangis disaat riang dan gembira, karena Allah ta'aala telah menyempurnakan agama kita?
Abu Bakar menjawab: "Hai para temanku, kamu sekalian tidak tahu Musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu sekalian mendengar, bahwa suatu perkara itu bila sempurna menjadi tampaklah kekurangannya, dan ayat ini juga menunjukkan perpisahan kita (dengan Nabi Asw ), keadaan Hasan dan Husin menjadi yatim keduanya, para Isteri Nabi Asw menjadi janda semuanya".
Maka terjadilah jerit jeritan/teriak teriakan diantara para sahabat dan semuanya menangis. Selain mereka itu ada pula sahabat yang mendengar tangisan itu terdengar dikamar rumah Abu Bakar dan Mereka segera datang menghadap kepada Nabi Asw seraya berkata . Wahai Rasulullah, kami tidak tahu, mengapa kami mendengar kawan kawan sahabat sama menangis dan menjerit jerit dikediaman Abu Bakar. Maka berobahlah roman muka Nabi Asw serta merta berdiri dan cepat cepat pergi kepada para sahabat dikediaman Abu Bakar, dan beliau mendapatkan mereka betul betul sama menangis dan menjerit jerit. Kemudian Beliau bertanya kepada mereka : “Apakah yang menyebabkan kamu sekalian menangis ?"
Sahabat Aly Ra menjawab : “Abu Bakar mengatakan : "Saya telah membau dari ayat ini akan bau/tanda tanda kematian Rasulullah", apakah ayat ini menunjukkan akan wafat engkau" Nabi Asw. bersabda "Apa yang dikatakan oleh Abu Bakar itu benar, dan sungguh telah dekat waktuku meninggalkan kamu sekalian dan telah sampai pula waktu perpisahanku dengan kamu sekalian”. Kejadian itu menunjukkan bahwa Abu Bakar adalah diantara sahabat yang lebih tahu.
Ketika Abu Bakar mendengar yang demikian itu, dia menjerit dengan Jeritan yang keras sekali serta tersungkur karena pingsan, sedang Aly Ra. badannya gemetar dan para sahabatpun sama ribut sibuk merasa ketakutan semuanya dan semuanya menangis keras sekali, sehingga turut menangis pula gunung gunung, batu batu dan semua malaikat yang berada dilangit, cacing cacing dan semua binatang baik yang didarat maupun dilaut. Kemudian Nabi Asw menjabat tangan para sahabat satu persatu dan meninggalkan mereka sambil menangis dan telah berwasiat pula kepada mereka.
Sesudah turunnya ayat tersebut Nabi Asw. mengalami hidup selama delapan puluh satu hari”. Ada yang mengatakan bahwa beliau mengalami hidup lima puluh hari sesudah turunnya ayat "Yastaftuuna ka qulillaahu yuftiikum fil kalaalati” — “Mereka minta fatwamu (Muhammad), katakan “Dan Allah memberi fatwa kepadamu dalam soal kalaalah (seorang yang sudah tiada beranak dan tiada bapak). Ada yang mengatakan bahwa beliau masih mengalami hidup selama tiga puluh lima hari sesudah turunnya ayat :
"La qad jaa-akum rasuulun min anfusikum" - “Sungguh telah datang
kepadamu sekalian seorang utusan dari kamu sendiri”. Ada pula yang mengatakan bahwa beliau masih mengalami hidup selama dua puluh satu hari sesudah turunnya ayat :
Wat taquu yauman turja'uuna fiihi Ilalaahi" takutlah kamu sekalian pada hari disaat mana kamu dikembalikan kepada Allah".
Dan ini adalah ayat Qur'an yang paling akhir dirunkan, kemudian Rasulullah Saw naik mimbar berkhutbah dengan sungguh - sungguh, sehingga mata sama menangis hati menjadi cemas takut, gentar dan badan menggigil, sedang Rasulullah menyampaikan berita yang menggembirakan dan yang menakutkan.
Diriwayatkan dari Ibnu Abas Ra. "Bahwa Nabi Asw. ketika sudah dekat ajainya, beliau menyuruh Hilal agar adzan/mengundang orang Orang untuk mengerjakan shalat.
Maka berkumpullah para Muhajirin dan Anshar ke masjid Rasulullah Saw., kemudian beliau mengerjakan shalat dua raka'at dengan ringan, bersama sama dengan mereka, lalu beliau naik mimbar membaca al hamdulillah, memuji kepada Allah dan berkhutbah/berpidato dengan kalimat kalimat yang baligh tepat sehingga hati menjadi gentar, dan matapun menangis dan beliau bersabda :
"Yaa ma'aasyiral muslimiina, innii kuntu lakum nabiyyan wa naashihan wa daa' iyan Ilalaahi bi idznihi, wa kuntu lakum kal akhil musyfigi walabir rahiimi, man kaanat lahu 'indii mazdlamatun fal yaqum walyagtashsha minnii qablal qishaashi fil qiyaamati"
"Hai kaum muslimin, sesungguhnya saya bagi kamu sekalian itu sebagai nabi dan penasihat serta sebagai orang yang mengajak ajak kepada jalan Allah dengan izinNya, dan adalah saya bagimu itu seperti saudara kandung yang kasih sayang dan seperti ayah yang belas kasih: barang siapa yang mempunyai hak yang bisa dituntut, hendaklah berdiri dan membalas kepada saya sebelum saya dituntut balas dihari qiyamat",
Tidak seorangpun yang berdiri, sehingga beliau bersabda kedua kali dan ketiga kali. Maka berdirilah seorang laki laki bernama 'Ukasyah bin Muhshan, dihadapan Nabi Asw. dia berkata : "Demi ayahku dan ibuku Yaa Rasulullah, Seandainya engkau tidak mengumumkan kepada kita berkali kali, tentu saya tidak mengemukakan hal itu " Sungguh saya pernah bersama engkau didalam perang Badar, sedang onta saya mengikuti onta milik engkau, maka saya turun dari onta dan saya mendekati engkau agar supaya saya bisa mencium paha engkau, tiba tiba engkau telah mengangkat tongkat dan engkau pukulkan onta agar berjalan cepat dan engkau pukul juga tulang rusuk saya. maka saya tidak tahu apakah Rasulullah bersengaja, ataukah hendak memukul onta engkau sendiri ?
Rasulullah Saw bersabda “Hai Ukaasyah, Rasulullah dijauhkan ber sengaja memukul engkau.
Selanjutnya Nabi Asw bersabda kepada Bilal “Hai Bilal, pergilah engkau kerumah Fathimah dan ambilkan tongkat saya"
Bilalpun keluar dari masjid Rasulullah Asw. sambil meletakkan tangannya diatas kepala dan berkata sendiri : Inilah Rasulullah yang telah menyediakan diri nya untuk diqishas( dibalas )”
Setibanya Bilal drumah Fatimah, dia mengetok pintu
Sahut Fatimah : "Siapa itu dipintu ?
Kata Bilai : Saya, saya datang kemari untuk mengambil tongkat Rasulullah
Kata Fathimah : "Hai Bilal untuk apa ayah memerlukan tongkat ?
Kata Bilal : “Hai Faihimah sesungguhnya ayahmu Rasulullah, telah menyediakan diri untuk diqishas ( dibalas )”
Kata Fatimah : "Hai bilal siapakah orangnya yang sampai hati akan menqyishash Rasulullah ?
Kemudian Bilal mengambil tongkat dan terus pergi masuk masjid serta Menyerahkan tongkat kepada Rasulullah, dan Rasulullah menyerahkan tongkat itu kepada Ukashah.
Melihat yang demikian itu maka Abu Bakar dan Umar berdiri seraya berkata : "Hai Ukasyah, kami berdua berada dinadapaamu, maka qishashlah kami dan jangan kamu mengqishash Rasulullah ".
Rasulullah menegor keduanya Hai Abu Bakar dan Umar duduklah engkau keduanya ', sungguh Allah ta'aalaa telah mengetahuu tempt mu berdua".
Maka Aly Ra berdiri seraya berkata : "Hai Ukasyah, saya didalam hidup ini selalu disamping Rasululiah Asw., maka tidak sampai hati saya melihat engkau mengqishas Rasulullah Asw dan inilah punggungku dam perutku, qishashlah dengan tanganmu dan jilidlah/pukullah saya dengan tanganmu"
Sabda Rasulullah Asw "Hai Aly, (duduklah), sungguh Allah telah mengetahui tempatmu dan niyyatmu"
Hasan dan Husain berdua seraya berkata keduanya . "Hai Ukasyah. tidaklah engkau tahu, bahwa kami berdua adalah cucu Rasulullah, maka engkau mengashash kami berarti sama saja menggishash Rasulullah
Kata Rasulullah Asw. : Hai buah hatiku, duduklah kamu keduanya !
Kemudian Rasulullah Asw. bersabda kepada Ukasyah : "Pukul-lah jika engkau hendak memukul"
Kata ukasyah “Wahai Rasulullah, engkau telah mukul saya sedang saya tiada berpakaian tidak berbaju".
Maka Rasulullah membuka pakaiannya/bajunya, sehingga para muslimin sama menjerit sambil menangis. Tatkala Ukasyah melihat badan Rasulullah yang putih itu, dia menubruk memegangnya dan menciumi punggungnya seraya berkata : “Saya tebus engkau dengan jiwaku, hai Rasulullah, siapakah orang yang sampai hati menggishash engkau: sungguh saya melakukan yang demikian itu dengan harapan agar supaya badan saya bersentuhan dengan badan engkau yang dimuliakan dan Tuhanku Allah menjaga saya dari neraka dengan sebab kehormatanmu'".
Nabi Asw. bersabda : "Ketahuilah, barang siapa ingin melihat ahli sorga hendaklah dia melihat orang ini".
Maka berdirilah kaum muslimin dan menciumi diantara kedua matanya Ukasyah sambil berkata : "Keuntungan besar bagimu, engkau telah memperoleh derajat yang tinggi dan berteman dengan Rasulullah Asw. didalam sorga.
“Allahumma yassir lanaa syafaa' atahu bi'izzatika wa jalaalika"
"Yaa Allah, mudahkanlah bagi kami sekalian akan memperoleh syafa' atnya ( Nabi Asw. ) dengan kemuliaan dan keagungan Engkau". (Dari Al Mau' izdatil Hasanati ).
Kata Ibnu Mas'ud : "Tatakala Rasulullah Saw. telah mendekati ajalnya, beliau mengumpulkan kami sekalian dikediaman ibu kita Siti "Aisyah, kemudian beliau memperhatikan kami sekalian sehingga berderailah air matanya dan bersabda : "Selamat datang bagi kamu sekalian dan mudah mudahan kamu sekalian dibelas kasihani oleh Allah: saya berwasiyat agar supaya kamu sekalian bertagwa kepada Allah serta mentaatiNya. Sungguh telah dekat hari perpisahan kita dan telah dekat pula saat hamba yang dikembalikan pulang kepada Allah ta'aalaa dan menempati sorgaNya. Kalau sudah datang saat ajalku, hendaklah Aly yang memandikan, Fadhal bin Abas yang menuangkan air dan Usamah bin Zaid yang menolong keduanya.
Kemudian kafanilah aku dengan pakaianku sendiri bila kamu sekalian menghendaki, atau dengan kain Yaman yang putih: kalau kamu Sekalian memandikan aku, maka taruhlah aku diatas balai tempat tidurku dirumahku ini, dekat dengan lobang lahadku. Sesudah itu keluarlah kamu sekalian barang sesaat meninggalkan aku. Pertama tama yang menshalati aku ialah Allah 'azza wa jalla, kemudian Malaikat Jibrail, kemudian Malaikat Israfil, lalu Malaikat Mikail, kemudian Malaikat juru pati ( Malaikat 'Izrail) beserta para pembantunya, selanjutnya semua para Malaikat. Sesudah itu masuklah kamu Sekalian dengan berkelompok kelompok dan lakukan shalat untukku".
Setelah mereka mendengarkan ucapan perpisahan Nabi Asw, mereka para sahabat sama menjerit dan menangis seraya berkata : "Wahai Rasulullah, engkau adalah seorang utusan untuk kami sekalian, menjadi kekuatan dalam pertemuan kami dan sebagai Penguasa yang mengurus perkara kami: bilamana engkau telah pergi dari kami,kepada siapakah kami kembali dalam segala persoalan ?"
Rasulullah Asw. bersabda : "Telah kutinggalkan kamu sekalian pada jalan yang benar dan diatas jalan yang terang dan telah kutinggalkan pula untuk kamu sekalian dua penasihat yang satu pandai bicara dan yang satunya diam saja. Yang pandai bicara ialah Quran dan yang diam ialah pati atau ajal. Apa bila ada persoalan yang sulit bagimu, maka kembalilah kamu sekalian kepada Qur-an dan kepada Sunnah: dan kalau hati kamu keras membatu, maka lunakkanlah dia dengan mengambil tamtsil ibarat dari hal ihwal mati”.
Sesudah itu maka Rasulullah Asw. menderita sakit mulai akhir bulan Shafar selama delapan belas hari dan sudah sering ditengok oleh orang orang/para sahabat. Sedang penyakit yang diderita mulai pertama sehingga akhir hayatnya ialah pusing/kepala.
Rasulullah Asw. mulai diutus pada hari Senen dan wafatnyapun pada hari Senen juga.
Tatkala pada hari Senen, penyakit beliau bertambah berat. Maka setelah Bilal selesai adzan Shubuh, dia pergi menghampiri pintu rumah Rasulullah Saw. sambil mengucapkan salam : "Assalaamu 'alaika yaa Rasulallah !”.
Siti Fathimah menjawab : "Rasulullah masih sedang sibuk dengan dirinya sendiri.
Bilal terus kembali masuk masjid dan dia tidak memahami kata kata Fathimah. Ketika waktu shubuh semakin terang, Bilal datang lagi menghampiri pintu rumah Rasulullah Asw. dan bersalam seperti semula, dan Rasulullah yang mendengar suara Bilal itu, maka beliau bersabda : "Msuklah hai Bilal, sungguh aku masih sedang sibuk terhadap diriku sendiri dan penyakitku rasanya bertambah berat. Maka suruhlah Abu Bakar agar supaya shalat berjama'ah dengan orang orang yang hadhir".
Bilalpun keluar sambil menangis dan meletakkan tangannya diatas kepala, sambil mengeluh : "Aduh musibah, susah, terputus harapan, telah habis hilang tempat tujuan, andai kata ibuku tidak melahirkan aku" Bilal terus masuk masjid dan berkata : "Hai sahabat Abu Bakar sungguh Rasulullah menyuruh engkau agar supaya shalat bersama sama dengan orang yang hadhir, karena beliau sibuk mengurusi dirinya sedang sakit”.
Ketika Abu Bakar melihat mihrab/tempat shalat imam kosong dan Nabi Asw. tidak hadhir, maka tidak tertahan dirinya lalu menjerit keras sekali dan jatuh tersungkur karena pingsan. Maka ributlah para kaum muslimin yang ada pada waktu itu, sehingga Rasulullah Saw. mendengarkan keributan mereka dan bertanya : "Hai Fathimah, mengapa pagi ini dan apakah keributan disana itu ?
Siti Fathimah menjawab : "Keributan disana itu ialah kaum muslimin sendiri, karena engkau tidak ada hadhir”
Maka Rasulullah memanggil Aly dan Fadhal bin Abas lalu beliau bersandar kepada keduanya dan keluar kemasjid lalu shalat bersama sama dengan mereka dua raka'at fajar dihari Senin itu. Selesai shalat beliau berpaling kebelakang kepada orang orang dan bersabda : "Hai kaum Muslimin, kamu semua didalam pemeliharaan dan pertolongan Allah. Oleh sebab itu bertaqwalah kamu kepada Allah serta mentaatiNya, maka sesungguhnya saya akan meninggalkan dunia ini, dan hari ini hari pertamaku di akhirat dan hari terakhir bagiku didunia”. Lalu Rasulullah berdiri dan pulang kerumahnya.
Kemudian Allah ta'aalaa memberi wahyu/perintah kepada Malaikat juru pati : "Turunlah engkau kepada kekasihku dengan sebaik baik bentuk, dan lakukan dengan halus dalam mencabut ruhnya: kalau dia mengizinkan kamu masuk, masuklah dan kalau tidak mengizinkan maka jangan masuk dan kembalilah"
Maka Malaikat juru patipun turun dengan bentuk seperti orang Arab Baduwi desa, seraya mengucapkan : "Assalaamu 'alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa ma' danir risaalati a adkhulu ?” — "Mudah mudahan keselamatan tetap untuk kamu sekalian, wahai penghuni rumah kenabian dan sumber risalah, apakah saya boleh masuk ?"
Siti Fathimah menjawab : "Hai hamba Allah/hai fulan, sungguh Rasulullah sedang sibuk dengan derita sakitnya”.
Dan Malaikat juru pati memanggil yang kedua dengan ucapannya : "Assalaamu 'alaikum yaa Rasulullah wa yaa ahla baitinnubuwwati a adkhulu ?” — “Mudah mudahan keselamatan tetap untuk kamu wahai Rasulullah, dan untuk semua pengguni rumah kenabian", apakah saya boleh masuk ?”
Maka Rasulullah Asw. mendengarkan suara Malaikat juru pati itu dan bersabda : "Hai Fathimah, siapakah yang berada dipintu ?
Siti Fathimah menjawab : "Seorang Arab Baduwi yang memanggil, dan telah aku katakan : "Bahwa Rasulullah sedang sibuk menderita sakitnya.
kemudian memanggil lagi yang ketiga kali seperti itu juga, maka dia memandang dengan tajam kepadaku, sehingga menggigil gemetar badanku, terasa takut hatiku dan bergeraklah sendi sendi tulangku seakan akan hampir berpisah satu sama lainnya serta berobahlah menjadi pucat warnaku”"
Rasulullah Saw. bersabda : "Tahukah engkau wahai Fathimah, Siapa itu dia ?
Siti Fathimah menjawab : " Tidak "..
Rasulullah Asw. bersabda : "Dia adalah Malaikat yang mencabut semua kelezatan, yang memutus segala macam nafsu syahwat, yang memisahkan perkumpulan perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta yang meramaikan keadaan kuburan". Maka menangislah Siti Fathimah Ra. dengan tangisan yang keras sekali sambil berkata : "Aduh hai celaka nantinya, sebab kematiannya nabi yang pungkasan dan sungguh merupakan bencana besar dengan wafatnya orang yang paling taqwa, terputusnya dari pemimpinnya para orang orang yang suci: serta penyesalanlah bagi kami sekalian karena terputusnya wahyu dari langit, maka sungguh saya telah terhalang mendengarkan perkataan engkau, dan tidak lagi bisa mendengarkan salam engkau sesudah hari ini".
Kata Rasulullah Asw. : "Jangan engkau menangis Fathimah, karena sesungguhnya engkaulah dari antara keluargaku yang pertama berjumpa dengan aku"
Selanjutnya Rasulullah Asw. bersabda : "Masuklah engkau hai Malaikat juru pati !"
Maka Malaikat pun masuk sambil mengucapkan : " Assalaamu 'alaika yaa Rasulallah”.
Rasulullah Asw. menjawab : "Wa 'alaikas salaamu, hai Malaikat juru pati: engkau datang untuk berkunjung atau untuk mencabut nyawa ?"
Kata Malaikat juru pati : "Saya datang untuk berkunjung dan untuk mencabut nyawa, sekiranya engkau mengizinkan, Kalau tidak maka saya akan kembali".
Kata Rasulullah Asw. : "Hai Malaikat juru pati, dimana Jibrail engkau tinggalkan ?
Kata Malaikat juru pati : "Dia saya tinggalkan dilangit dunia, dan para malaikat sedang menghormat dan memuliakan dia"
Tidak selang sesaat Malaikat Jibrail Asw pun turun dan duduk diarah kepala Rasulullah Asw.
Kata Rasulullah Asw. : "Tahukah engkau kalau soal ajalku telah dekat ?"
Jawab Malaikat Jibrail : "Yaa tahu".
Kata Rasulullah Asw. : "Beritahukanlah kepada ku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah !".
Kata Jibrail : "Sungguh pintu pintu langit telah dibuka, para Malaikat telah berbaris rapi menanti ruh engkau dilangit, pintu pintu sorga telah dibuka dan para bidadari sudah sama berhias menanti kehadhiran ruh engkau".
Kata Nabi Asw.: "Alhamdu Ilillah”, dan berkata pula : "Hai Jibrail, berilah berita gembira tentang umatku dihari Oiyamat !"
Kata Jibrail : "Saya beritahukan, bahwa sesungguhnya Allah ta'aalaa berfirman : "Sungguh telah Aku larang semua para nabi masuk ke dalam sorga, sehingga engkau masuk lebih dahulu: dan Aku larang juga memasukinya semua umat sehingga umat engkau masuk lebih dahulu”.
Kata Nabi Asw. : "Sekarang telah puas hatiku dan hilanglah rasa susahku”.
Kemudian beliau Asw. berkata pula : "Hai Malaikat juru pati, mendekatlah kepadaku !" '
Malaikat Juru pati mendekat dan mulai melaksanakan mencabut ruh beliau: dan ketika ruh sampai dipusat (perut), Nabi Asw. berkata : "Hai Jibrail, alangkah dahsyatnya rasa mati itu". Maka Jibrail memalingkan wajahnya dari Nabi Asw.
Kata Nabi Asw. : "Hai Jibrail, apakah engkau tidak suka melihat wajahku ?".
Kata Jibrail : "Wahai kekasih Allah, siapakah orangnya yang sampai hati melihat wajah engkau, sedang engkau dalam sekaratul maut ?.
Anas bin Malik Ra. berkata :
"Kaana ruuhun nabiyyi 'alaihish shalaatu was salaamu fii shadrihi wa huwa yaquulu : "Uushiikum bish shalaati wa maa malakat aimaanukum, fa maa bariha yuushii bihimaa hattaas inqatha'a kalaamuhu”.
"Ketika ruh Nabi Asw. sampai didada, beliau bersabda : "Aku washiyatkan agar kamu sekalian menjaga shalat dan apa apa yang menjadi tanggunganmu". Maka masih saja beliau berwashiyat dengan keduanya itu sampai putuslah perkataannya”.
Kata Aly Ra. :
"Inna Rasulallahi shallallaahu ta'aalaa 'alaihi wa sallama fii aakhiri nafasihi harraka syafataihi marrataini, fa alqaitu sam'ii fa sami'tuhu yaguulu khufyatan : "Ummatii, ummatii”', Faqubidha Rasulullaahi shallallaahuta' aalaa 'alaihi wa sallama yaumal Istnaini min syahri Rabii'il Awwali. Falau kaanatid dun-yaa taduumu liwaahidi -“lakaana Rasuulullahi fiihaa mukhalladan.
Sungguh Rasulullah Saw ketika menjelang akhir hayatnya, telah menggerakkan dua bibirnya dua kali, dan ketika saya mendekatkan telinga, saya dengar beliau mengucapkan dengan pelan pelan : "Umatku, umatku" Maka ruh Rasulullah Saw dicabut tepat pada hari Senin bulan Rabii'il Awwal. Seandainya dunia ini akan kekal bagi seorang -"niscaya Rasulullah didunia akan kekal abadi.
Diriwayatkan, bahwa Aly telah membaringkan jenazah Rasulullah Asw untuk dimandikan, tiba tiba ada suara dari sudut rumah yang mengatakan dengan keras sekali : "Muhammad jangan engkau mandikan, karena dia sudah suci dan disucikan”. Maka timbul keragu raguan pada diri Aly terhadap suara itu.
Kata Aly : "Siapa engkau sebenarnya, karena sesungguhnya Nabi Asw telah perintah untuk memandikan” Tiba tiba ada suara lain yang mengatakan : "Wahai Ali mandikanlah dia ( Muhammad ), karena sesungguhnya suara yang pertama tadi adalah suara Iblis terkutuk, sebab dengki terhadap Muhammad, maka dia bermaksud agar supaya beliau dimasukkan didalam kubur tanpa dimandikan”
Kata Aly Ra. : "Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu, sebab engkau telah memberitahukan bahwa tadi itu suara Iblis terkutuk, maka siapakah engkau ?"
Suara itu menjawab : "Saya adalah Nabi Khidhir, menghadhiri janazah Nabi Muhammad Asw."
Selanjutnya Aly Ra. memandikan jasad Nabi Muhammad Asw sedang Fadhal bin Abas dan Usamah bin Zaid Ra yang menuangkan air, dan Malaikat Jibrail telah datang dengan membawa obat penahan kehancuran jasad dari sorga. Kemudian mereka mengkafani beliau dan mengkuburnya di kamar Siti Aisyah Ra. ditengah malam, malam Rabu: ada yang mengatakan malam Selasa, sedang Siti Aisyah Ra berdiri diatas kubur Nabi Asw. sambil berkata :
"Yaa man lam yalbasil hariira wa lam yanam 'alal furusyil watsiiri yas man kharaja minad dun-yaa wa lam yasyba' bathnuhu min khubzisy Sya'iir, yaa man ikhtaaral hashiira 'alas sariir, yaa man lam yanam thuulal layaalii min khaufis sa' iir"
"Hai orang yang belum pernah mengenakan pakaian dari sutera, dan belum pernah tidur diatas ranjang yang empuk: hai orang yang keluar dari dunia sedang perutnya belum pernah kenyang meskipun dengan roti dari gandum kasar: hai orang yang memilih tidur di atas tikar dari pada balai/ranjang : hai orang yang tidak tidur sepanjang malam karena takut siksa neraka Sa'iir”
*Wallahua'lam Bissawaf*
There are also on line casino reload bonuses, sports activities reload bonuses, and first deposit match bonus out there. For those who wish to gamble on-line, but additionally wish to benefit of} out of their 카지노 cash, this massive choice can be key. The most limited category in the cellular model is surprisingly slot video games. This is definitely one thing that US on-line casinos don't usually do, as they attempt to have suitable versions of all of their video games. For deposits and withdrawals, they allow nine totally different banking choices. However, these don't embody any e-wallets, which have rapidly turn into the norm in the on-line on line casino area.
BalasHapusPosting Komentar