NERAKA JAHANAM DAN MALAIKAT ZABANIAH


Surat At.Tahriim Ayat : 6 

Bismillaahir Rahmaanir Rahiimi 


"Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum wa ahliikum naaran wa quuduhan naasu wal hijaaratu 'alaihaa malaa-ikatun ghilaazdun syidaadun laa ya'shuunallaaha maa amarahum wa yaf'aluuna maa yu-maruuna”. 


Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. 


"Hai orang orang yang beriman, jagalah diri kamu sekalian dan semua ahli keluargamu dari api neraka, yang umpannya manusia dan batu, diatasnya dijaga oleh para Malaikat yang kasar lagi keras. Yang mereka itu tidak mendurhakai Allah terhadap apa apa yang diperintahkan kepada mereka bahkan mereka selalu mengerjakan apa apa yang mereka diperintah”. 


Diriwayatkan dari Nabi 'alaihish shalaatu wassalam, bahwa beliau bersabda: 


"Sungguh akan dikembalikan ke telagaku besok dihari Qiyamat Suatu kaum yang saya tidak mengetahui mereka kecuali karena mereka banyak membaca shalawat untuk saya”. ( Syifaa-un Syariifun ) 


Didalam sebuah Hadits dituturkan : 


"Sesungguhnya seorang hamba Allah apabila dia menangis karena takut kepada Allah ta' aalaa sehingga air matanya keluar, maka diciptakan dari air mata itu sebuah pohon yang disebut pohon Sa'aadah / pohon Bahagia. 


Apabila pohon itu ditiup oleh angin Khauf dan angin Huzni / angin Takut dan angin Susah, maka keluar dari padanya suara yang mengatakan : "Aduh hai Muhammad". 


Lalu Allah mengembalikan suara itu kepada utusanNya / RasulNya 'alaihish shalaatu wassalam didalam kuburnya. 


Maka beliau menangis untuk umatnya. 


Lalu Allah menciptakan dari air mata itu sebuah pohon yang disebut Syafa'at / pohon Pertolongan. 


Apabila pohon itu ditiup oleh angin Kenabian dan angin Risalah, maka keluarlah dari padanya suara yang berseru : "Aduh hai umatku”. Maka Allah mengembalikan suara itu kelangit. 


Maka para Malaikat mendengar lalu sama sujud kepada Allah dan menangis serta merendahkan diri memohon kepada Allah dan berkata : "Aduh hai umat Muhammad". 


Maka Allah mendengar tangis mereka dan “keluh kesah permohonan mereka lalu berfirman : "Hai para MalaikatKu, apa yang menyebabkan kamu semua menangis ?" 


Mereka menjawab : "Wahai Tuhan kami, Engkau maha mengetahui - tangis kami dan keluh kesah permohonan kami untuk umat Muhammad”. 


Maka Allah ta'aalaa berfirman : "Hai para MalaikatKu, saksikanlah bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni umat Muhammad yang menangis karena takut kepadaKu"”. ( Hayaatul Ouluubi ». 


Diterangkan bahwa "An naasu" yang dimaksud ialah orang Orang kafir dan "Al hijaaratu” ialah orang orang bodoh yang tidak mau menerima nasihat. Kata "Al hijaarah"” jama' dari kata "Hajarun” tanpa giyas. Dan kalau menurut giyas, jama'nya hajarun ialah "Ahjaarun" seperti "Syajarun” jama' nya " Asyjaarun”. ( Tafsir Nasafy ), Ada diterangkan pula bahwa yang dimaksud dengan "Aj hijaaratu” ialah patung patung yang mereka sembah baik itu dari kayu ataupun dari batu. Sebagaimana difirmankan oleh Allah ta' aalaa : 



"Innakum wa maa ta'buduuna min duunillaahi hashabu jahannama, antum lahaa waariduuna”. 


"Sesungguhnya kamu sekalian dan apa apa yang kamu sembah selain Allah, menjadi umpan neraka Jahannam, kamu sekalian pasti masuk kedalamnya" (Al Anbiyaa-u ayat 98 ). 


Dan sesungguhnya dijadikannya siksaan dengan umpan itu agar supaya jelas dan nyata bagi mereka yang menyembah berhala bahwa sesungguhnya berhala itu tidak patut untuk sesembahan, dan agar supaya tahu juga kerendahannya dan hinanya patung patung itu sesudah mereka mempercayai kemuliaannya dan keagungannya, dan dimasukkannya kedalam neraka Jahannam bukannya untuk menyiksa “patung patung itu, akan tetapi untuk menyiksa orang orang kafir dengan umpan dari patung patung itu, Dan tidaklah sesuatu yang untuk menyiksa itu berarti siksa bagi sesuatu itu. Sebagaimana firman Allah ta'aalaa :


"Yauma yuhmaa 'alaiha fii naari Jahannama fa tukwaa bihaa jibaahuhum" (Al Aayah) 


"Hari diwaktu mana harta mereka dibakar dineraka Jahannam, " maka dahi mereka diseterika". 


Harta dimasukkan kedalam neraka Jahannama untuk menyiksa orang yang enggan memberikan zakat: maka siksa bagi orang yang memiliki harta bukan siksa bagi harta itu. (Dari Tafsir Nasafy ). 


Diceriterakan bahwa Nabi Zakariya 'alaihis salam apabila duduk memberi nasihat atau mengajar maka dia berpaling kekanan dan kekiri, apa bila dia tidak melihat puteranya Yahya 'alaihis salam, maka dia menyebutkan ayat ayat yang menunjukkan siksa: dan apa bila dia melihat puteranya hadhir, maka dia tidak menuturkan sedikitpun dari ayat yang menunjukkan siksa, karena kasihan kepada anaknya, sebab dia tidak tahan mendengarkan neraka. 


Pada suatu hari Nabi Zakariya duduk memberikan pengajian. Maka dia sudah melihat lihat kaum atau orang orang yang mengaji dan tidak melihat anaknya: karena banyaknya orang. Dan adalah Yahya telah menutup kepalanya dengan jubah (bukan yang -bagian muka) duduk ditengah orang orang yang hadhir. 

Maka Nabi Zakariya 'alaihis salam menuturkan ayat ayat yang berhubungan dengan neraka, sedang diapun menangis, maka dia berkata : "Malaikat Jibrail 'alaihis salam telah menghabarkan kepada saya bahwa didalam neraka Jahannam terdapat sebuah gunung yang disebut "Sakraana” yang asalnya suatu jurang yang disebut "Ghadhban” yang diciptakan dari murka Allah Yang Maha Rahman.” Dijurang itu terdapat beberapa perigi dari api yang dalamnya masing masing perigi itu jauh perjalanan dua ratus tahun. Dan didalam semua perigi itu terdapat beberapa peti dari api, dan didalam peti peti itu terdapat banyak rantai da belenggu”. 


Tetkala Yahya 'alaihis salam mendengarkan, maka dia berdiri dengan cepat cepat dan keluar serta berteriak : Aduh, "Sakaraan”, aduh "Ghadhbaan". 


Maka Nabi Zakariya 'alaihis salam meloncat dan juga isterinya keluar mengejarnya, tapi tidak mereka temukan. Maka mereka mengetahui seorang pengembala lalu bertanya : "Apakah engkau mengetahui anak muda yang bentuknya seperti demikian demikian ?. 


Pengembala itu menjawab : "Mungkin kamu berdua mencari Yahya ?”, 


Mereka menjawab : "Ya". 


Kata pengembala : "Dia saya tinggalkan di gunung, sedang dia berkata : "Saya tidak akan makan dan saya tidak akan minum sehingga saya mengetahui tempat saya disorga atau dineraka ?." Lalu keduanya melihatnya sedang dia ( Yahya ) masih dalam keadaan berdo'a.

Kata ibunya : "Demi sesuatu yang perutku mengandungmu Sekian bulan dan demi sesuatu yang buah dadaku menyusui engkau sekian bulan, kemarilah engkau dan mari kita pulang bersama sama ?"

Maka dia ( Yahya ) mendatangi ibunya dan terus pulang 


Kata ayahnya : "Saya inginkan engkau menanggalkan jubah bukaanmu itu dan mengenakan jubah ini”. 


Yahyapun menuruti. 


Maka ibunya masak untuknya gulai dari adas: dan Yahyapun makan, kemudian dia mengantuk dan terus tidur. 


Dalam tidurnya dia dipanggil : "Hai Yahya, engkau telah mendapatkan tempat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggal saya, dan menemukan para tetangga yang lebih baik dari pada tetangga saya". 


Maka Yahya terbangun dengan merasa takut sambil menangis dan berkata : "Kembalikanlah jubah bukaanku dan ambillah jubahmu ini, saya tahu bahwa sesungguhnya kamu semua menginginkan saya mati !”. 


Kata Nabi Zakariya 'alaihis salam : "Biarkan anakku mengerjakan apa yang dikehendaki untuk dirinya, semoga dia selamat dari neraka !". 


Tetkala dia bertambah sangat beribadah kepada Allah ta' aalaa, maka Allah ta'aalaa memberikan wahyu kepada Nabi Zakariya 'alaihis salam : "Sungguh Aku telah mengharamkan neraka bagi kamu sekalian”. 


Kemudian hati mereka menjadi tenang serta bertambah ibadah kepada Allah ta'aalaa. Sebagaimana firman Allah ta'aalaa yang sehubungan dengan mereka". 


"Innahum kaanuu yusaari' uuna fil khairaati wa yad' uunanaa raghaban wa rahaban wa kaanuu lanaa khaasyi' iina”. 


"Sungguh mereka itu bercepat cepat dalam kebaikan serta memohon kepada Kami dengan gembira dan dengan takut: dan adalah mereka itu sama khusyu' tunduk kepada Kami".  (Dzukhratul ' Aabidiina ). 


Disebutkan dalam sebuah hadits : "Sungguh Allah ta'aalaa telah mengutus Malaikat Jibrail 'alaihis salam kepada Malaikat Malik penjaga neraka Jahannam agar supaya mengambil api dari neraka lalu membawanya kepada Nabi Adam 'alaihis salam untuk memasak makanannya. 


Kata Malaikat Malik : "Hai Jibrail, seberapa api yang engkau kehendaki ?" 


“ Kata Malaikat Jibrail 'alaihis salam : "Kira kira sebesar korma".


Kata Malaikat Malik : "Kalau saya berikan seperti yang engkau minta, niscaya tujuh langit dan tujuh bumi menjadi luluh / larut dari sebab panasnya”. 


Kata Malaikat Jibrail 'alaihis salam : "Setengahnya”. 


Kata Malaikat Malik : "Kalau seandainya saya berikan apa yang engkau kehendaki, niscaya langit tiak menurunkan air hujan meskipun satu tetes dan bumipun tidak akan menumbuhkan tumbuh tumbuhan". 


Kemudian Malaikat Jibrail 'alaihis salam berseru / berdo'a : "Tuhanku, seberapakah saya mengambil api itu ?” 


Firman Allah ta'aalaa : "Ambillah api itu sebesar biji sawi / atoom !". 


»« Maka dia Malaikat Jibrail mengambil api seberat biji sawi lalu mencucinya ditujuh puluh sungai di sorga sebanyak tujuh puluh kali kemudian pergi kepada Nabi Adam 'alaihis salam dan dia letakkan diatas gunung yang tinggi dari beberapa gunung yang ada. Maka gunung itu menjadi larut dan api kembali ketempatnya dan tinggal asapnya dibatu batu sampai sekarang ini. 


Maka api yang sekarang ini adalah dari asap api yang sebesar atoom - itu", ' 


Oleh karena itu berfikirlah hai saudara saudara !     (Daqaa-iqul Akhbaari ). 


Beliau Nabi ' alaihish shalaatu wassalam bersabda : 


"Sungguh siksa ahli neraka yang paling ringan ialah seorang laki laki yang disiksa dan dia mempunyai / mengenakan sandal dari api, sedang otaknya mendidih dari sebab sandal itu, seakan akan seperti periuk diatas bara api yang menjilat jilat nyala apinya dan keluar kotoran perutnya dari dua telapak kakinya. Sungguh dia mengira bahwa itu adalah siksa ahli neraka yang paling dahsyat, padahal siksa itu adalah yang paling ringan bagi ahli neraka”.    B(Daqaa-iqul-Akhbaari ). 


Diceriterakan dari Manshur bin Amar bahwa .dia berkata : 


"Saya berkeliling disuatu jalan dari beberapa jalan dikota Kufah pada malam yang gelap. 


Maka saya mendengar suara disalah satu rumah yang mengatakan : "Tuhanku, demi keperkasaan Engkau dan demi ketinggian Engkau, janganlah Engkau memperhatikan perbuatan durhaka saya, dan ampunilah dosa saya serta terimalah alasan saya: Kalau Engkau tidak menerima alasan saya, maka bagaimana keadaan saya nantinya ?". 


Tetkala saya mendengar yang demikian itu saya membaca ayat : 


"Yaa ayyuhal Tadziina aamanuu quu anfusakum"”. 


"Hai orang orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu !". 


Lalu saya mendengar suara dan saya lihat gerak yang hebat kemudian berhenti, dan saya tidak mendengar lagi sesudah itu akan jejaknya. Maka sayapun terus berjalan. 


Tetkala pagi hari saya kembali kejalan yang saya tempuh semalam, maka saya lihat kaum/orang orang ditempat itu sama menangis dan ada seorang perempuan tua yang menangis dan dia adalah ibu Simayit, serta dia berkata : 


"Semoga Allah tidak membalas. kebaikan kepada orang yang membunuh anak saya". Orang itu ialah yang sedang membaca ayat siksa dalam keadaan berdiri mengerjakan shalat ditempat peshalatan imam. 


Ketika orang itu mendengarnya, maka tidak tertahan hatinya dan berteriak serta jatuh tersungkur mati seketika”. Tetkala saya mendengar hal ini, sedang saya dalam keadaan urut berduka, maka saya lihat pada malam itu (dalam mimpi) dia ditempat yang tinggi. Maka saya bertanya kepadanya : "Apakah yang ditindak oleh Allah kepadamu?" 


Dia menjawab : "Dia Allah melakukan saya seperti terhadap orang orang pejuang/syuhadaa-i perang Uhud dan perang Badar”. 


Kata saya : "Bagaimana demikian?” 


Dia menjawab : "Karena sesungguhnya mereka itu terbunuh dengan pedang orang orang kafir, sedang saya terbunuh dengan pedang Allah Raja yang maha Pengampun". (Misykaatul Anwaari). 


Dan diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiyallaahu ta'aalaa 'anhu dari Nabi 'alaihish shalaatu wassalam bahwa beliau bersabda : 


"Inna fin naari hayyaatin wa ' aqaariba mitsla a' naaqil ibili, fa talsa" U ahadakum las' atan yajidu haraaratahaa arba'iina khariifan”. (Daqaa-iqul Akhbaari) 


"Sungguh didalam neraka terdapat beberapa ular dan beberapa kalajengking yang sebesar leher onta. Maka mereka akan memagut dan menyengat salah seorang dari kamu dengan pagutan dan sengatan yang dia rasakan panasnya selama empat puluh musim gugur”.    (Dagaa-igul Akhbaari). 



Diceritakan bahwa ada seorang laki laki tua yang berjalan ditepi sungai. Maka dia mengetahui seorang anak kecil yang sedang mengambil air wudhu dan menangis. Kata orang tua : "Hai anak kecil, apa yang menyebabkan engkau menangis?" 


Jawab anak kecil itu : "Saya membaca Al Our-an sampai kepada ayat ini : 


"Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum" 


"Hai orang orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu". . 


Maka saya takut akan ditemui oleh Allah didalam neraka”. 


Kata orang tua itu : "Hai anak kecil, engkau adalah dijaga, maka jangat takut, karena sesungguhnya engaku tidak akan “ seharusnya masuk neraka”. 


Kata anak kecil itu : "Wahai orang tua, engkau adalah orang yang berakal/pandai, tidakkah engkau melihat, sesungguhnya orang orang itu kalau menyalakan api untuk keperluannya, maka pertama kali mereka meletakkan kayu bakar yang kecil kemudian memasukkan kayu yang besar?" 


Maka orang tua itu menangis keras sekali dan berkata : "Sungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka dari pada kita, maka bagaimana keadaan kita nantinya?” 


Maka ambillah pelajaran, hai orang orang yang berakal! Mengapa engkau tidak menangisi dirimu yang dikontrakkan dengan neraka/dicadangkan untuk neraka?, mati menaiki lehermu ya' ni pasti menimpamu, kubur menjadi tempat tinggalmu, hari Qiyamat tempat pemberhentianmu, para lawanmu kuat kuat, hakimnya maha perkasa, yang menyeru Malaikat Jibrail, penjaranya neraka Jahannam, dan penjaga penjaranya Malaikat Zabaniyah, sedang kamu tidak akan sabar terhadap panasnya mata hari, maka bagaimana kamu sabar/tahan terhadap pagutan dan sengatan ular dan kalajengking?       (Jaami' ush shaghiir) 



Diriwayatkan bahwa beliau Nabi 'alaihish shalaatu wassalam -: bersabda : "Pada waktu malam Mi'raj saya mendengar gema. Maka : saya bertanya kepada Malaikat Jibrail : "Hai Malaikat Jibrail, gema apakah ini?” 


Kata Malaikat Jibrail : "Sebuah batu yang dilemparkan dineraka Sa'iir semenjak tujuh puluh musim gugur dan sekarang baru sampai didasarnya". 


Sebagaimana dikatakan oleh Abu Hurairah radhiyallaahu ta'aalaa 'anhu : "Kami beserta Rasulullah 'alaihish shalaatu wassalam, maka kami mendengar suara dengan hebat dan dasyatnya. 


Sabda Rasulullah ' alaihish shalaatu wassalam : 


"Tahukah kamu sekalian, apakah ini?" Kami sekalian menjawab : " Allah dan RasulNya maha tahu". 


Beliau bersabda : "Ini adalah batu yang dikirim kedalam neraka Jahannam semenjak tujuh puluh "tahun dan sekarang sampai didasarnya".  (Zubdatul Waa' izdiina) 



Diceritakan bahwa seorang ahli ibadah menyembah Allah ta'aalaa sebentar kemudian pada suatu hari dia mengambil air wudhu dan mengerjakan shalat dua raka'at, lalu mengangkat kepalanya dan tangannya serta berkata/ berdo' a : "Tuhanku, terimalah saya/amal saya!". 


Maka ada suara menyeru dari Allah yang maha Rahman :: "Janganlah engkau mengatakan itu hai mal'uun (orang yang dilaknati), karena sesungguhnya taatmu itu ditolak!” | 


Ahli ibadah itu berkata : "Mengapa demikian wahai Tuhanku?" 


Kata suara : "Sungguh isterimu melakukan perbuatan yang menyalahi perintahKu sedang engkau merelakannya”. 


Maka ahli ibadah itu datang kepadanya dan bertanya tentang ke adaannya”. 


Isterinya menjawab : "Saya telah mendatangi arena/tempat kerusakan dan saya mendengar permainan serta saya meninggalkan ' shalat" 


Kata ahli ibadah : "Engkau saya talak dan sungguh saya tidak akan menerimamu selamanya". 


Ahli ibadahpun menalak isterinya kemudian mengambil air wudhu dan shalat dua raka'at kemudian dia mengangkat kepalanya dan tangannya serta berkata/berdo'a : 


."Ya Allah terimalah amalku!" Maka dia diseru : "Sekarang ketaatanmu diterima". (Uyuunun). 



Diriwayatkan dari Aly karramallaahu wajhahu, bahwa dia berkata : "Beliau Nabi 'alaihish shalaatu wassalam bersabda : 


"Berlindung dirilah kamu sekalian kepada Allah dari jubbil huzni!" 


Ditanyakan : "Wahai Rasulullah, apakah jubbul huzni itu? 


Beliau bersabda : "Yaitu sebuah jurang dineraka Jahannam yang Jahannam itu berlindung dari padanya tiap tiap hari sebanyak tujuh puluh kali. Allah ta'aalaa telah menyediakan jurang itu untuk orang Orang ahli baca al Our-an yang riyaa-i (hanya ingin dilihat dan di puji orang)" (Zubdatul Waa ' izdiina). 


Kata Mansur bin Amar : "telah sampai kepadaku riwayat bahwa Malaikat Malik penjaga neraka mempunyai tangan banyak sekali sebanyak bilangan penghuni neraka, dan pada tiap tiap kakinya terdapat tangan yang mendirikan, mendudukkan dan yang mengikat dengan rantai". 

Apabila dia melihat neraka, maka sebagian mereka makan yang sebagiannya karena ketakutan kepada Malaikat Malik”. 


Huruf huruf "Al basmalah” itu ada sembilan belas dan bilangan huruf pada "Az Zabaniyah" juga demikian. 


Mereka dinamakan demikian itu (Zabaniyah), karena mereka itu bisa bekerja dengan kaki mereka seperti mereka bekerja dengan tangannya. 


Satu Malaikat Zabaniyah apabila mengambil sepuluh ribu orang orang kafir, maka hanya dengan tangan satu, dan sepuluh ribu dengan salah satu kakinya yang dua, sepuluh ribu dengan tangan yang lain dan mengambil dengan kaki yang lainpun demikian juga. 


Maka dia menyiksa empat puluh ribu orang kafir sekali dengan segala kekuatannya dan kedahsyatannya. 


Salah satu dari mereka itu ialah Malaikat Malik penjaga neraka, dan yang delapan belas juga seperti dia, dan mereka adalah para pemimpin Malaikat dibawah dari tiap tiap pemimpin itu ada penjaga juga yang tidak akan mengetahui bilangannya kecuali Allah ta'aalaa. 


Mata mereka laksana kilat yang menyambar, gigi mereka seperti putihnya tanduk lembu, bibir mereka menyentuk telapak kaki, nyala apinya keluar dari mulut mereka. Antara dua pundah tiap tiap satu malaikat jauh perjalanan satu tahun. 


Allah ta'aalaa tidak menciptakan didalam hati mereka rasa kasih sayang meskipun seberat atoom. 


Salah satu dari mereka terjun kedalam lautan api selama empat puluh tahun, maka api itu tidak membahayakan dia, karena sinar itu lebih kuat dari pada panas api. 


Kita sekalian mohon perlindungan kepada Allah dari siksa api neraka. 


Kata Malaikat Malik kepada Malaikat Zabaniyah "Ceburkanlah mereka kedalam neraka!" 


Apabila Malaikat Zabaniyah telah menceburkan mereka kedalam neraka, maka mereka berseru semuanya : "Laa ilaaha ilallaahu” — "Tidak ada Tuhan melainkan Allah". 


Maka api itu kembali meninggalkan mereka. 


Kata Malaikat Malik : "Hai api, ambillah mereka itu!”. 


Kata api : "Bagaimana aku mengambil mereka, sedang mereka sama mengucapkan : "Laa ilaaha illallaahu” "Tidak ada Tuhan melainkan Allah". 


Maka kata Malaikat Malik : "Ya, demikianlah Allah Tuhan Pemilik Arsy yang agung telah memerintahkan. 


Maka apipun mengambil/membakar mereka. 


Dari antara mereka ada yang dibakar sampai kedua telapak kakinya, ada yang dibakar sampai kedua lututnya, ada yang dibakar sampai pusatnya, dan ada juga yang dibakar sampai tenggorokannya. 


Apabila api mengenai wajahnya, maka Malaikat Malik berkata : "Jangan engkau membakar wajah mereka, selagi mereka pernah sujud kepada Tuhan Yang Maha Rahman dan jangan engkau bakar hati mereka selama mereka itu pernah berdahaga dari beratnya berpuasa bulan Ramadhan". 


(Daqaa-iqul Akhbaari) 











Post a Comment

Lebih baru Lebih lama